Kerajaan Arab Saudi Belum Tetapkan Haji Akbar
Jeddah, Pelita
Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi belum menetapkan apakah musim haji
tahun 1430 Hijriah/2009 Masehi sebagai haji akbar. Kepastian mengenai
predikat tersebut akan ditentukan melalui rukyat (melihat langsung
bulan) pada 29 Dzulqadah.
Pengumuman mengenai pergantian penanggalan Hijriah itu sesuai
informasi akan dilakukan pada Selasa (17/11) pukul 18.00 Waktu Arab
Saudi, karena sesuai kalender negeri ini, sudah terjadi pergantian hari,
atau tanggal 29 Dzulkadah.
Konsul Haji Indonesia H Syairozy Dimyathi saat dikonfirmasi
wartawan di Bandarra King Abdul Aziz (KAA) Jeddah, Senin (16/11) malam
mengatakan belum mendapat informasi apakah haji tahun ini akbar atau
tidak. Karena pengumuman mengenai apakah nanti saat Wukuf di Arafah pada
hari Jumat atau hari Kamis.
Saya belum mendapat informasi, kecuali pada besok Selasa (hari
ini-Red), ada acara penentuan kapan tanggal 1 Dzulhijah. Sehingga bisa
diketahui Wukuf di Arafah 9 Dzulhijah itu hari Kamis atau Jumat,
jelasnya.
Menurut pemahaman banyak pihak jika Wukuf di Arafah jatuh pada hari
Jumat, maka hajinya akbar. Tetapi bila hari lain, diyakini sebagai haji
biasa (tidak akbar-red).
H Syairozy yang saat itu didampingi Kepala Bidang Penerangan Konjen
RI Jeddah, Darma Kitry, mengatakan ada daya tarik tersendiri di
kalangan masyarakat Arab Saudi bila haji akbar. Mereka banyak
melaksanakan ibadah haji pada haji ini, karena Rasulullah Muhammad SAW
saat berhaji dan hanya sekali sepanjang hayatnya, kejadiannya pada hari
Jumat.
Karena adanya pemahaman seperti itu, maka pemerintah Arab Saudi
sendiri sebetulnya merasa lebih repot, dibanding bila Wukuf terjadi pada
hari lain. Namun juga ada pertimbangan tertentu, misalnya karena jamaah
calon hajinya kurang ramai, bisa saja terjadi pergeseran hari sehingga
Wukufnya menjadi hari Jumat.
Segala sesuatunya belum ada kepastian, apalagi di Arab Saudi
berlaku bila ada salah satu ulama melihat bulan di ufuk barat untuk
menentukan tanggal 1 Dzulhijah, maka sudah bisa dijadikan pedoman atau
dianggap sah. Tapi ulama dimaksud harus punya pengaruh dan sudah teruji,
kata Syairozy.
Menurut pandangan Syairozy Dimyathi, ada kemungkinan Wukufnya
tahun ini hari Kamis, tetapi bisa saja digeser menjadi Jumat dengan
pertimbangan seperti disebut diatas. Tapi menurutnya ada dalil yang
menegaskan, hari apapun pelaksanaan Wukuf merupakan haji akbar, karena
sesungguhnya sudah ada yang membedakan yaitu umroh, karena umroh itu
haji kecil.
Yang membedakan haji akbar dengan haji kecil, antara haji biasa dan
umroh. Dan perbedaan pandangan (hilafiyah) inilah yang membuat semuanya
bisa berjalan lancar, indah, dan banyak ditemui kemudahan. Bayangkan
jika tiga juta orang semua hanya berpandangan atau berpedoman satu
mahzab, betapa sulitnya merealisasikan, katanya. (sal)
Rabu, 24 Oktober 2012
Kerajaan Arab Saudi Belum Tetapkan Haji Akbar
Posted by penk syahid on 06.44
0 komentar:
Posting Komentar